Majalah303 - Jika pada umumnya jam tangan terbuat dari bahan logam atau plastik, lain halnya dengan jam buatan Rana Ragesta (25). Pemuda asal Jombang ini membuat jam tangan dari kayu. Kini omzetnya mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
Rana membuat jam tangan unik itu di sebuah bengkel yang juga menyatu dengan rumahnya di Dusun Ngrandu, Desa Cangkringrandu, Perak, Jombang. Dibantu 3 karyawannya, kini bungsu tiga bersaudara dari pasangan Bambang Sumartono dan Dwi Artiningsih ini sibuk mengerjakan pesanan para pelanggan.
Meski sudah menggunakan peralatan modern, untuk membuat jam tangan kayu ini prosesnya cukup rumit. Lempengan kayu jenis Sonokeling dihaluskan kemudian dibentuk sesuai pola jam tangan menggunakan alat pemotong elektrik.
Agar bagian muka dan penutup jam melekat kuat, kedua bagian itu direkatkan dengan lem khusus dan dipress secara manual. Baru kemudian kaca pelindung dan mesin dipasangan pada jam tersebut.
Agar terlihat menarik, setelah dibubuhi warna, lingkaran depan jam diukir dengan angka-angka penanda waktu. Baru kemudian jam dirangkai dengan gelang dari bahan sintetis.
"Saya terinspirasi jam tangan kayu milik saudara saya yang beli di luar negeri, setelah itu saya pelajari cara pembuatannya," kata Rana kepada wartawan di bengkel kerjanya, Rabu (4/10/2017).
Bisnis yang dia tekuni sejak 7 bulan yang lalu, lanjut Rana, bukan tanpa hambatan. Selama tiga bulan pertama merintis usaha ini, dia mengaku kerap mengalami kegagalan.
"Saat itu paling sulit membuat pas ukiran angka di kerangka jam dengan bagian dalam jam, selalu miring beberapa milimeter," ujarnya.
Namun, kini Rana sudah bisa merasakan buah manis dari kerja kerasnya itu. Mengandalkan pemasaran melalui media sosial, omzet penjualannya tiap bulan kini menembus angka Rp 20-25 juta.
Meski tergolong produk handmade yang unik dan langka, harga jam tangan kayu buatan Rana dijual dengan harga cukup terjangkau. Produk yang dia beri merk Watches Wood itu dipatok Rp 350-430 ribu/buah.
"Pemesan paling banyak lokal Jawa Timur, Jakarta dan Bali," tandasnya.
No comments:
Post a Comment