Kumpulan Berita Terbaru, Berita Hangat, News, Politik, Gaya Hidup, Media Sosial

Saturday, March 25, 2017

Jenguk Lansia Sakit di Kemayoran, Veronica Cek Program Ahok



Berita Terbaru - Istri dari calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yakni Veronica Tan, menyambangi dua rumah warga lanjut usia. Para lansia itu mengalami sakit dan kesulitan berobat.

Kegiatan ini dilakukannya di kawasan Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (23/3/2017). Veronica mengenakan baju kerah tinggi warna hitam, celana batik, dan sepatu sandal. Dengan rambut terurai, Veronica menyusuri permukiman daerah ini.

Langkahnya berhenti di Jalan Harapan Mulya, RW 3, RT 7. Di sini ada rumah cukup bersih di samping gang cukup lebar. Rumah ini milik Margino Partosenjoyo (83).

Suara ngorok terdengar. Margino yang berambut putih itu terlihat sedang tidur nyenyak. Di siku tangan kanan dan betis kanan terdapat luka borok akibat terlalu lama tidur.

Pria ini adalah pensiunan Damri sekitar 40 tahun lalu. Dia kini dihinggapi sakit karena memang sudah uzur. "Dulu pakai Askes (Asuransi Kesehatan) bayarnya gampang bisa separuh-separuh. Sekarang Askes sudah nggak ada, dilebur ke BPJS. Tapi kemarin dirawat di Rumah Sakit habis Rp 40 juta, tidak diganti sama sekali (oleh BPJS)," keluh Yanti, putri Margino, kepada Veronica.

Berita Terbaru - Suatu saat, anaknya pernah melarikan Margiono ke rumah sakit kecamatan, namun oleh pihak medis dia dirujuk ke rumah sakit lain. Maka diteleponlah rumah sakit itu. Namun dari pukul 10.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB nomor rumah sakit tidak menyahut. Margiono muntah-muntah dan berak menunggu jemputan ke rumah sakit. Akhirnya dengan biaya sendiri, Margiono dimasukkan ke RS Gatot Subroto.



Veronica menyatakan ke Yanti, seharusnya Margino tak dibawa ke rumah sakit, melainkan petugas medislah yang perlu datang menangani Margiono. Mekanisme semacam ini adalah program Pemprov DKI yang bernama 'ketuk pintu dengan hati'.

"Harusnya Bapak (Margino) sudah nggak dibawa ke rumah sakit. Harusnya ada Puskesmas yang datang ke rumah," kata dia.

Ahok ingin ada 2.500 dokter yang melayani warga. Ibaratnya seperti 'home care'. Dengan cara seperti itu, pasien tidak perlu dibawa-bawa ke rumah sakit seperti yang dialami Margino.

"Kalau kondisi seperti ini jadinya malah tambah sakit," tuturnya.

Setali tiga uang dengan Margino, istrinya yang bernama Yatimah juga sudah tidak fit. Perempuan 72 tahun ini mengalami komplikasi liver dan menderita gatal-gatal. Dia sudah menggunakan kursi roda selama tujuh tahun.

Usai menjenguk Margiono, Veronica melangkah ke luar menuju lokasi lain lagi. Didampingi dokter dari Yayasan Kanker Indonesia dan seorang asistennya, Veronica sampai di rumah Muhammad Slamet, di Jalan Bungur Besar RW 1 RT 4 Kemayoran, Jakarta Pusat.

Rumah dari lansia 83 tahun ini berada di gang kecil. Sinar matahari tak terlalu maksimal menerangi rumah Slamet karena terhalang dua rumah lainnya.

Slamet mengidap darah tinggi dan glaukoma. Sehari-hari, dia hanya tiduran dan didudukkan di kursi roda, bicaranya sudah tak jelas.

"Sudah pernah dibawa ke rumah sakit yang bagus untuk operasi mata, tapi nggak jadi karena ada darah tinggi," kata Bambang (59), putra sulung Slamet.



Berita Terbaru - Bila Slamet menderita darah tinggi, istrinya mengalami darah rendah dan sudah tidak bisa beraktivitas. Darah rendah itu, diceritakan Bambang, diidap ibunya gara-gara salah menerima transfusi darah saat melahirkan adiknya dulu.

BPJS-Kesehatan sudah diurus untuk Slamet dan istri. Namun asuransi ini belum keluar juga untuk mereka. Veronica memantau dengan seksama kondisi Slamet. Dia berbicara dengan anak dari Slamet untuk mengetahui kondisi yang mereka hadapi.

Veronica menjelaskan kegiatannya hari ini untuk memastikan kelangsungan program Gubernur Ahok. Ternyata, lewat pengecekan ini, program 'ketuk pintu dengan hati' belum berjalan sempurna.

"Kegiatan ini untuk mengecek sejauh mana program Bapak (Ahok) sudah berjalan. Kita ada program 'ketuk pintu dengan hati'. Seharusnya Puskesmas-puskesmas datang ke rumah warga untuk mengecek. Juga untuk mengecek apakah warga sudah terdaftar di BPJS atau KJS," tuturnya.

No comments:

Post a Comment