Kumpulan Berita Terbaru, Berita Hangat, News, Politik, Gaya Hidup, Media Sosial

Sunday, May 7, 2017

Anies Baswedan Jelaskan Kepada Siapa Dirinya Berpihak




Jakarta - Calon Gubernur Jakarta terpilih, Anies Baswedan, menyatakan gubernur bukanlah sekadar pengatur administratif kota. Lebih dari itu, gubernur adalah pemimpin yang bisa memberdayakan warganya. Anies menegaskan kepada siapa dirinya berpihak.

"Dalam pembangunan kota ke depan, Gubernur bukan sekadar administrator bagi warga sebagai penduduk, bukan pula sekadar penyedia jasa bagi warga sebagai konsumen, namun kami bertekad akan menjadi pemimpin bagi kolaborasi warga kota yang berdaya dan turut menjadi subjek pembangunan," kata Anies.

Anies menyampaikan hal tersebut dalam pidato bertajuk 'Pesan Persatuan Jakarta' di Museum BI, Kota Tua, Jumat (5/5/2017) sebagaimana keterangan tertulis yang diterima detikcom pada Sabtu (6/5/2017). Bicara soal 'gubernur sebagai administrator', konsep ini pernah dibicarakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ahok menyatakan gubernur adalah administrator keadilan sosial, tidak membela orang miskin dan tidak pula membela orang kaya.

Lain Ahok, lain pula Anies. Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat ini menegaskan kepada siapa dirinya berpihak.

"Namun jelas pula bahwa Gubernur dan Wakil Gubernur perlu mengutamakan pembelaan kepada mereka yang lemah dan dilemahkan, memperkuat mereka yang terpinggirkan. Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih bertekad memperjuangkan amanat ini dengan menunjukkan keberpihakan yang tegas dan jelas kepada mereka yang selama ini belum merasakan keadilan sosial," ujar Anies.

Dalam program pembangunan yang akan dia jalankan, Anies berjanji mengutamakan mereka-mereka yang termarjinalkan. Kelompok yang lemah ini dinyatakannya adalah kelompok yang paling berharap terhadap program Anies. Dalam pidatonya ini, Anies juga menuturkan cerita soal warga-warga ibu kota yang dia temui.

"Saya bertemu dengan seorang Ibu dari Kramat Jati. Ibu berusia 50 tahun dengan tiga orang anak ini bercerita tentang usahanya menabung untuk uang muka rumah, namun pada akhirnya harus ia relakan untuk menyekolahkan tiga anaknya itu hingga ke bangku kuliah. Kerelaan yang menyebabkan ia harus memendam impian memiliki rumah sendiri untuk keluarganya. Cicilan rumah, ia akan sanggup membayarnya, namun uang muka selalu menjadi penghalang besar baginya meraih mimpi rumah sendiri. Kepada kami ia menitipkan harap," kata Anies.

No comments:

Post a Comment